POLA KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA DALAM DAKWAH


Oleh Cindy Melania Fitriani (B91219091)


Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku dan etnis atau dalam arti lain adalah bangsa yang beragam. Dari Sabang hingga Merauke, berbagai macam budaya dan adat istiadat telah menjadikan Indonesia sebagai negara yang berwarna. Dilihat dari sisi geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari lima pulau besar yang masing-masing pulau memiliki keunikan tersendiri. Karena keragaman itu, Indonesia dikenal sebagai negara yang plural (beragam) terhadap kemajemukan yang ada. Islam Nusantara telah menandai bahwa aktivitas dakwah para pendahulu mampu mengkomunikasikan pesan - pesan Islam di tengah budaya lokal masyarakat yang bersifat plural yang telah memiliki tradisi dan ritual kepercayaan non - Islami. Sehingga sikap pluralisme harus dipahami sebagai suatu sikap dan pegangan hidup dalam memahami dan mengerti keadaan orang / kelompok lain yang berbeda pandangan antara satu dan lainnya. Oleh karena itu, pemahaman mengenai pluralisme sangat penting dalam bidang dakwah, karena dengan adanya pemahaman pluralisme akan memperkuat ukhuwah Islamiyah.  

Sedangkan pola komunikasi lintas budaya adalah komunikasi yang di lakukan untuk melakukan berbagai pendekatan dengan berbagai cara, seperti psikologis, sosiologi, kritik budaya, dialog budaya dan lain - lain. Di sini komunikasi lintas budaya mencoba untuk memberikan pemahaman bersama dan mencoba untuk mengerti akan keragaman budaya di Indonesia. Komunikasi lintas budaya mencoba untuk memahami akan keragaman tersebut. Sehingga benturan-benturan kebudayaan atau disintregasi social tidak akan terjadi. Adanya Komunikasi lintas budaya itu memungkinkan adanya relasi antar lintas budaya. Kemudian dalam kaitannya dengan dakwah adalah pada kajian pola komunikasi lintas budaya itu sendiri. Komunikasi lintas budaya dan dakwah tidak bisa dipisahkan, karena dakwah adalah aktifitas berkomunikasi. Namun, disini dakwah dan komunikasi lintas budaya diperlukan, mengingat majemuknya budaya di Indonesia menuntut seorang da’i untuk bisa menjadi da’i yang handal, yang mampu untuk mengajak umat Islam untuk mengamalkan pesan Islam dan perilaku Islami sesuai dengan budaya yang berkembang di masyarakat tersebut.




Refrensi

Aripudin, Acep. 2012. Dakwah Antar Budaya, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

As‟ad, M. (2012). Pluralisme Agama Dalam Pandangan Islam. Akademika: Jurnal 

Pemikiran Islam. 17 (1), 155-168. doi: 10.32332/akademika.v17i1.539

Mulyana, Dedy. Jalaludin Rachmat. 2001. Komunikasi Antar Budaya, Bandung: Rosdakarya.

Sunanto, M. (2005). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Grafindo Persada.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rasa Unik Sambal Tumpang Khas Kediri, Gunakan Tempe Setengah Busuk

Budaya dan Kearifan Dakwah

"MENGENAL DAKWAH MULTIKULTURAL & KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA"